Wali Kota Dumai, H Zulkifli As didampingi sang isteri Hj Hazlinar saat menepuk tepung tawar kepada para jemaah calon haji.(foto xnewss) |
SOROTLENSA, DUMAI – Pemerintah Kota Dumai melepas jemaah calon haji (JCH) asal Dumai.
Pelepasan dilakukan dengan menggelar prosesi Walimatus Safar, dimana para JCH terlebih dahulu ditepuk tepung tawari oleh pemerintah yang dipimpin langsung Wali Kota Dumai, Drs H Zulkifli As MSi.
Diketahui sebanyak 184 jemaah, di antaranya 85 jemaah pria dan 95 wanita. Dengan jemaah tertua berusia 78 tahun yaitu Siti Safinah, sedangkan termuda Ziaul Jannah 33 tahun.
JCH Dumai akan diberangkatkan terpisah, dimana 182 JCH akan bergabung di kloter sembilan bersama jemaah asal Kabupaten Kuansing yang nantinya akan diberangkatkan ke embarkasi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada 27 Juli 2018 nanti.
“Sementara dua orang lagi tergabung dengan kloter 16, dan berangkat 28 Juli 2018,”sebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai, Drs H Shafwan melalui stafnya Zulkifli Hasibuan kepada media usai penyerahan koper para jemaah yang dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan jemaah hari Senin, 23 Juli 2018.
Ia sempat mengingatkan agar jemaah mengisi koper dengan berat maksimal 32 kilogram.
“Mereka juga kita larang bawa benda tajam, makanan dan minuman mengandung zat berbahaya. Kalau bisa perbanyak bawa air putih,”ujarnya mengingatkan.
Dua petugas disiapkan untuk mendampingi jemaah haji asal Dumai yang tergabung dengan jemaah Kabupaten Roman Hulu dan Kuansing pada kloter sembilan.
Nantinya setiba di Mekkah, JCH Dumai ditempatkan di Mahbas Jin, berjarak 3 km dari Masjidil Haram.
“Kalau di Madinah sekitar 400 m dari Masjid Nabawi,”terang Zakaria.
Untuk keberangkatan, para jemaah ke asrama haji Batam melalui terminal Feri, pemerintah menyiapkan satu unit kapal feri. Mereka menggunakan fasilitas itu secara gratis.
“Sedangkan untuk kepulangan jemaah ke Tanah Air tanggal 3 September 2018,”tukasnya.
Sementara itu Wali Kota Dumai, Drs H Zulkifli As MSi berpesan agar para jemaah selama berada di Tanah Suci Mekkah menjaga kesehatan dan kebersamaannya.
“Bangun komunikasi sesama jemaah lainnya, termasuk dua jemaah lainnya yang terpaksa bergabung dengan kloter (kelompok terbang) lainnya,”ucap orang nomor satu di Kota Dumai itu.
“Tidak perlu khawatir apabila mengalami gangguan kesehatan selama di sana karena nantinya akan didampingi tenaga medis meskipun tenaga medisnya dari Kuansing dan itu sama saja,” ujar Zulkifli As.
Tak hanya itu, ia juga meminta para JCH untuk mendoakan masyarakat Dumai supaya mendapat berkah. “Mudah-mudahan masyarakat Dumai lainnya juga bisa ikut berangkat ke Tanah Suci,”tukasnya.(red)