DUMAI – Orang tua, niniak mamak dan pengurus Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) kota Dumai mengaku sangat kecewa dan terluka oleh komentar seorang kader partai PPP Budi Andrian yang di ekspose di media beberapa hari lalu.
Statement kader parpol tersebut secara gamblang menyebut pengurus IKMR memalukan orang minang. Ucapan itu dinilai sangat melukai hati pengurus dan niniak mamak di IKMR secara keseluruhan.
Ketua harian IKMR Kota Dumai, Zainal Aung, kepada media Jumat (18/10/2024) mengatakan bahwa mereka sangat merasa tersinggung atas statemen kader parpol PPP tersebut.
Zainal secara tegas menyampaikan tidak mengenal Budi Andrian. Bahkan, selama ini kader partai berlambang ka’bah ini disebut tidak pernah aktif dalam kepengurusan sehingga banyak orang tua, niniak mamak serta pengurus IKMR tidak mengenalnya.
“Saya tidak kenal dia, untuk dia ketahui bahwa IKMR mengambil sikap mendukung paslon nomor urut tiga sudah berdasarkan persetujuan niniak mamak, penasehat dan IK-IK yang berada di bawah naungan IKMR. Kader PPP ini tidak pernah aktif sehingga dia tidak tau apa perkembangan di dalam,” jelasnya.
Disoal terkait pernyataan Budi Andrian, IKMR akan melakukan konsolidasi untuk menempuh jalur hukum.
“Kami sangat kecewa dan merasa terhina atas ucapan kader partai ini. Jika kita dapati memenuhi unsur kita akan bawa ke jalur hukum. Atas dasar apa dia berani menyebut bahwa kami memalukan orang minang, sementara, apa yang sudah dibuatnya untuk orang minang selama ini?,” tegasnya.
Zainal menambahkan, selama ini pihaknya tidak pernah menyinggung maupun mengusik partai ataupun kader partai PPP.
Sebaliknya kenapa kader PPP berani memasuki wilayah IKMR, bahkan mengatakan perkataan yang sangat melukai hati seluruh niniak mamak dan pengurus di IKMR.
“Saya tegaskan tidak ada larangan di IKMR untuk berpolitik. Mau jadi DPRD, bahkan maju calon Walikota sekalipun bisa. Pernyataan dukungan IKMR ini sudah merupakan kesepakatan IK-IK, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai dan penasehat. Kami sudah bulat untuk mendukung salah satu paslon di pilkada tahun ini,” terangnya.
Sebelumnya, Budi Andrian, dikutip dari media riaugreen.com menyebut bahwa pengurus IKMR memanfaatkan organisasi tersebut untuk kepentingan politik praktis dan dinilai memalukan orang minang.
“Belum pernah dibuat pengurus terdahulu. Jangan jadikan organisasi kedaerahan ini terlibat politik praktis. Jangan karena pengurus orang partai pendukung petahana, lantas sekeji itu mengorbankan organisasi Minang Sungguh memalukan orang Minang,” ungkap Budi Andrian, melansir media riaugreen.com, terbitan Kamis (17/10/2024) kemarin.(Sumber:globalriau)