http://Teleskopnews.com – Tengku gusri angkat bicara terkait pro dan konta BUMA LAM RIAU yg di kabarkan terlibat dalam pengelolalaan blok rokan melalui mekanisme bisnis to bisnis.
Dalam keterangannya gusri menyampaikan hendaknya orang melayu harus solid dan jangan sampai ribut sesama melayu.
“Kebiasaan kita orang melayu ini suka ribut sesama kita. Akhirnya kita gak dapat malah orang lain yang dapat. Sudahlah kenapa kita harus keberatan LAM RIAU ikut bisnis to bisnis. Dari pada orang lain yg dapat kan lebih baik LAM riau. Apa salahnya?. Tak usah iri hati lagi kita dukung saja,” tegas gusri yg merupakan putra melayu keturunan tengku.
Gusri meegaskan bahwa tidak ada salahnya LAM RIAU ikut bisnis to bisnis dalam pengelolaan blok rokan. Apalagi LAM RIAU sebagai lembaga adat yang tugasnya untuk melestarikan adat budaya melayu harus punya kemandirian baik secara finansial.
“LAM RIAU memang punya tugas melestarikan adat budaya melayu, karena itu tugas yg berat itu tentu juga harus ada kesiapan dana. Maka gak ada salahnya LAM RIAU ikut bisnis to bisnis. Lembaga pendidikan aja boleh punya badan usaha masa lam riau tidak boleh.
Kadang saya heran juga kok orang melayu tidak mendukung lembaga adatnya sendiri,” ucap tengku gusri.
Namun putra melayu asal rokan hilir ini juga mengingatkan LAM RIAU agar Hasil dari BUMA kedepan di peruntukkan pada kepentingan masyarakat adat, pendidikan anak kemenakan dan bukan untuk sekelompok orang.
“Kita berharap agar hasil dari BUMA itu untuk kepentingan masyarakat adat, pendidikan anak kemenakan. Jangan untuk sekelompok orang. Itu LAM RIAU harus komitmen,” kata gusri juga merupakan mantan gubernur BEM fakultas ilmu administrasi unilak.
Terakhir tengu gusri mengajak agar masyarakat riau khususnya pemuda agar aktif mengawal dan menyukseskan transisi blok rokan yg akan dilakukan pada tanggal 9 agustus 2021 agar berjalan lancar.
“Saya mengajak seluruh pemuda khususnya agar aktif mengawal dan menyukseskan transisi blok rokan ini. Dan tidak kalah penting saya berharap bupati dan walikota di daerah blok rokan satu perspektif dengan pak gubernur riau terkait pembagian participating interst 10% itu agar tidak terjadi seperti blok siak dan blok kampar. Mari kita dukung pak gubernur jangan asyik bertengkar aja, karena ini untuk masa depan riau,” tutup tengku gusri.