Teleskopnews.com – Ukraina banga dengan Presidennya, yakni Volodymmyr Zelensky karena berani tolak tawaran pemerintah Amerika Serikat (AS).
Amerika Serikat memberikan tawaran kepada Volodymmyr Zelensky untuk mengevakuasi ia dari ibu kota Ukraina, Kiev.
Kedutaan Ukraina untuk Inggris membeberkan hal itu melalui cuitan di akun twitter mereka @UkrEmbLondon.
“Pertarungan ada di sini, saya butuh peluru, bukan tumpangan,” tulis mereka menirukan perkataan Zelensky kepada AS, Sabtu (26/2).
“Ukraina bangga dengan Presidennya,” imbuh cuitan itu.
Di lansir dari CNN, dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Sabtu pagi, Zelensky berkata, ‘Kami tidak meletakkan senjata,’.
Sementara Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut Zelensky menjadi target utama dari serangan Rusia terhadap Ukraina kali ini. Hal itu selaras dengan Zelensky yang sempat mengumumkan bahwa beliau merupakan target nomor 1 Rusia atas invasi ini.
“Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target satu, keluarga saya sebagai target 2. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politis dengan menghancurkan kepala negara. Kami memiliki informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kiev,” kata Zelensky Kamis (24/2) malam lalu.
Konflik panas antara Rusia vs Ukraina terhitung sudah tiga hari sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan perintah operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina pada Kamis (24/2) pagi lalu.
Pada hari ini, di laporkan invasi Rusia ke Ukraina juga makin memanas. Berbagai serangan dan ledakan terus terdengar di Kiev. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut pasukan Rusia saat ini sudah makin mendekat ke ibu kota negara tersebut.
Prajurit Ukraina Gugur di Medan Tempur
Zelensky mengumumkan setidaknya ada 137 prajurit Ukraina tewas dan 316 lainya terluka akibat serangan Rusia. Sedangkan Kementerian Pertahanan menyatakan sebanyak 1.000 anggota militer tewas dalam serangan invasi Rusia pada Jumat (25/2) waktu setempat.
Salah satu apartemen di dekat bandara kedua Kiev juga di laporkan terkena rudal atau roket yang di luncurkan pada Sabtu (26/2). Dari gambar yang ada, terlihat serangan ini merusak bagian bangunan di sekitar sepuluh lantai atas.
Menurut keterangan Wali Kota Kiev, Vitaliy Klitschko, layanan gawat darurat telah tiba di lokasi kejadian, tetapi masih belum bisa memberitahu jumlah korban. Dinding depan apartemen tersebut terlihat hancur, benda di dalamnya menghitam dan puing-puing menggantung. Ada pula asap yang mengelilingi gedung itu.
Belum di ketahui asal serangan ini. Namun tentara Rusia saat ini di ketahui sudah masuk ibu kota negara tersebut. Meski sebelumnya Rusia membantah menargetkan warga sipil, namun faktanya banyak bangunan milik pendidikan tertembak roket.