Berita  

Video Ucapan Dream House Tidak Melanggar Hukum, Begini Kata Praktisi dan Aktivis

Dumai, 7 Mei 2025 – Beberapa hari terakhir, muncul unggahan video ucapan selamat hari jadi Kota Dumai ke-26 dari manajemen Dream House yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin (Jalan Ombak) Kota Dumai. Beragam komentar tentang video ini bermunculan, ada yang menganggap suatu hal tidak baik, namun tidak sedikit yang berkomentar video itu hal biasa dan dianggap lumrah sebagai rasa turut bersuka cita atas semakin bertambahnya usia Kota Dumai.

Menurut Irwandi Aziz, salah seorang praktisi, video ucapan dari karyawan Dream House itu hal yang lumrah dan tak melanggar hukum. “Itu hal biasa, kalau berbicara tentang pakaian, banyak lagi karyawan toko yang memakai pakaian seperti itu, bahkan lebih minim lagi,” ucapnya.

Irwandi juga menilai bahwa video tersebut bukanlah bentuk pelanggaran hukum. “Niat mereka kan untuk memberikan selamat atas hari jadi kota ini, sebagai bentuk kecintaan teehadap kota ini, tentu jauh dari prasangka tidak elok yang berdampak pada pelanggaran hukum,” tandasnya.

Terakhir, Irwandi menyayangkan tindakan – tindakan provokatif atas hal tersebut.
“Jadi kalau ada bahasa-bahasa negatif dan terkesan provokatif, ini yang harus di hapuskan, apalagi sampai gelar aksi,” tuturnya.

Hal senada dikatakan Kelompok Masyarakat Santak Unding. Menurut sang ketua, Roni Iriandani, dilansir dari dumaiheadlines, hal tersebut tidak perlu ditanggapi secara serius. “Ya, saya pikir itu tak perlu diseriuskan kali lah untuk diurus, itu hal biasa-biasa saja,” ungkap Roni sambil tersenyum.

Lebih lanjut, Roni mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh beberapa pihak justru seperti mempromosikan Dream House. “Lucu saja, malah ada yang kayak jadi media mempromosikan DH. Masyarakat yang sebelumnya tidak tahu DH, karena ramai diberitakan, akhirnya penasaran dan mencari tahu tentang DH,” terangnya.

Roni juga menyarankan agar lebih baik memikirkan sekaligus memberikan solusi kepada masyarakat yang masih kesulitan dan serba kekurangan dalam hidupnya. “Lebih baik memikirkan bagaimana para pekerja dunia hiburan maupun dunia malam mendapatkan perlindungan, seperti BPJS Ketenagakerjaan. Negara harus hadir dalam perlindungan mereka, karena mereka juga anak bangsa,” tutupnya.

 

Editor : redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *