Wali Kota Dumai, Zulkifli As |
SOROTLENSA, DUMAI – Pemerintah Kota Dumai tengah merealisasikan program infrastruktur air bersih yang akan tersambung ke seluruh rumah warga.
Hal ini dibuktikan dengan menggandeng dua perusahaan konsorsium yaitu PT Adhi Karya dan PT Adharo Tirta, untuk menangani proyek panjang yang selalu dipertanyakan oleh masyarakat Dumai.
Melalui pemenangan tender, dengan menggunakan sistem kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yang keseluruhan timnya dari Jakarta. Sebagai pemenang tender akan mendapatkan 10 persen dari keuntungan sebagai pemodal.
Sebelumnya di tahun 2017 ada sembilan rekanan yang mendaftarkan diri ke Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Kota Dumai. Enam di antaranya sudah mengajukan penawaran bahkan perusahaan dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Namun hanya satu perusahaan yang terseleksi menjadi rekanan sebagai pemrakarsa yakni Adhi Karya-Adharo Tirta.
“Jujur saja kita tidak tahu siapa rekanan kita sebelumnya karena menggunakan KPBU. Kita tidak pernah bertatap muka bahkan berkomunikasi sekalipun,”ungkap Zulkifli As, Wali Kota Dumai, Senin (10/12/18) malam lalu.
Mereka menyusun perencanaan matang, dengan mendatangkan tenaga profesional seperti profesor dan doktor untuk mengetahui akar permasalahan penanganan air bersih ini.
“Jadi tim nya bukan orang Dumai melainkan dari pusat semua. Dan mereka memiliki sarana yang satu-satunya terbaik di Indonesia untuk mengukur diameter kedalaman kerusakan pipa air sepanjang 40 meter,”ungkap Zul As memaparkan.
Menurut dia, progres pembangunannya dengan mengolah air baku Sungai Masjid dan air Sungai Rokan dengan dua sistem, di antaranya sistem penyediaaan air minum (SPAM) Durolis yakni Dumai, Rokan Hilir dan Bengkalis.
Adapun rincian air yang diolah dan disedot dengan kekuatan 400 liter per detik dari Rokan Hilir, Bengkalis 150 liter per detik begitu juga dengan Dumai 250 liter per detik.
“Dengan kecepatan mesin berkapasitas 40 liter per detik sehingga bisa teraliri 12 ribu sambung rumah (SR),”paparnya.
“Untuk pemasangan pipa dari Sungai Masjid ke Bukittimah sudah menghabiskan dana sebesar 2 miliar rupiah,”jelasnya merinci.
Dari segi pendanaan, proyek ini dibiayai oleh Pemerintah Pusat sebesar 400 miliar rupiah untuk pemasangan pipa dari Dumai -Rokan Hilir hingga perbatasan dan Pemerintah Provinsi Riau sebanyak 200 sampai 300 miliar rupiah.
Pemerintah juga disupport pendanaan Bank Dunia 28 miliar rupiah untuk penataan dan peningkatan sarana intalasi pengolahan (IPA) berlokasi di Jalan Sudirman Dumai dan dikelola perusahaan daerah air minum (PDAM).
Selanjutnya melalui program SPAM Regional, dicanangkan pada 2025 dengan pengembangan kapasitas penyaluran air bersih hingga 400 liter per detik sehingga dapat teraliri 30 ribu SR.
“Insyaallah… Akhir 2019 program air bersih sudah bisa dirasakan warga Dumai,”timpalnya.
Kepada masyarakat, dirinya meminta bersabar. Karena penanganannya satu persatu sudah mulai teratasi.
“Jadi jangan dibilang pemerintah tidak menepati janjinya, kita mohon dukungan dari masyarakat semua agar program ini secepatnya terealisasi,”tuturnya menutu.(red)