Begini Antusias Warga Saat Fenomena Gerhana Matahari Cincin

Sejumlah remaja juga ingin mengabadikan momen Gerhana Matahari Cincin.(istimewa)

DUMAI – Fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi setiap 18 tahun 11 bulan 3 hari sekali ini ternyata juga dirasakan masyarakat Indonesia di tujuh provinsi. Di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan 25 wilayah kabupaten dan kota.

GMC sendiri terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat berada segaris, ketika itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari.

Khusus untuk tahun 2019, sudah lima kali terjadi fenomena gerhana baik itu gerhana matahari maupun bulan. Dimulai gerhana matahari sebagian pada 5-6 Januari, kedua gerhana bulan total 21 Januari, ketiga gerhana matahari total 17 Juli, keempat gerhana bulan sebagian juga 17 Juli dan terakhir GMC hari ini, 26 Desember 2019.

Sementara Dumai merupakan salah satu wilayah di Riau yang tampak jelas dilalui GMC, meskipun tidak full melingkar namun momen langka ini menjadi tujuan wajib untuk diabadikan oleh masyarakatnya, Kamis (26/12/2019) yang sekiranya mulai pukul 12.00 WIB.

Meskipun tanpa menggunakan peralatan khusus seperti kacamata matahari, teleskop serta kamera yang berfilter dari paparan sinaran matahari, namun sebagian dari mereka cukup memakai kacamata hitam saja, kemudian ada juga yang menggunakan kamera yang beresolusi tinggi di telepon pintarnya dan lain sebagainya.

Sebagaimana yang diungkapkan Siti Aishah kepada sorotlensa.com saat akan melihat peristiwa GMC tersebut. Ia sengaja membawa kacamata hitam yang minus radiasi khusus untuk melihat fenomena alam itu

“Jarang-jarangkan seperti ini, saya sampai bela-belain membawa kacamata ini agar tidak terlalu mengganggu pandangan saat momen GMC ini berlangsung,”ucap Ica sapaan akrabnya.

“Selain itu saya juga coba-coba mengabadikannya dengan menggunakan handphone saya. Semoga saja berhasil layaknya saya juga pernah merekam gerhana bulan beberapa waktu lalu,”terang dia lagi menimpali.

Bahkan di lain kesempatan, khusus bagi umat muslim sendiri, gerhana matahari salah satu cara untuk menambah ladang pahala.

Sebagaimana yang dilakukan Ari Susanto yang kala itu ikut melaksanakan Salat Kusuf di Masjid Taqwa, Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Dumai Kota. Menurutnya fenomena alam ini sangat jarang terjadi.

“Inilah kesempatan kita memanfaatkan hal yang baik. Dan alhamdulillah tadi bisa ikut Salat Kusuf (Salat Gerhana). Apalagi kita diminta perbanyak istighfar, berzikir dan bersedekah,”katanya kepada media ini.

Senada disampaikan Ustadz Lukman dalam ceramahnya usai melaksanakan Salat Kusuf di Masjid Taqwa.

Bagi dia fenomena gerhana ini merupakan sesuatu yang harus disyukuri umat muslim. Karena kejadian alam ini termasuk hal yang langka. Menurutnya peristiwa gerhana ini berlangsung sekali dalam belasan sampai ratusan tahun.

“Untuk itu jangan pernah kita memitoskan momen ini kepada hal yang gaib termasuk dengan kelahiran dan kematian seseorang sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Namun jadikanlah hal ini sebagai langkah untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Allah SWT. Berdoalah dan meminta hal yang baik kepadaNya,”pesan dia mengingatkan.

Sebelumnya, berdasarkan dari pantauan media di lapangan, sekiranya pukul 12.10 WIB, warga sudah mulai berkumpul di sejumlah tempat.

Tidak hanya di pinggir laut, tetapi juga di pinggir jalan dan kantor swasta maupun pemerintah. Di Dumai sendiri GMC terjadi pada pukul 12:10 WIB berakhir pada 12.13 WIB.

Sementara di lain kesempatan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, H Zakaria juga telah mengimbau kepada seluruh masjid untuk melaksanakan Salat Kusuf itu.

“Meskipun kita mengimbaunya melalui pesan singkat di WA (WhatsApp) saja, kan nantinya bisa diteruskan kepada pengurus masjid lainnya”tutur dia melalui sambungan telepon selulernya.

“Dan berdasarkan informasi yang kita terima, masjid yang dipastikan menggelar Salat Kusuf adalah Masjid Taqwa, Masjid Agung Al Manan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur dan Masjid Ji’rona, Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan,”tukasnya sembari mengaku dirinya menjadi imam Salat Kusuf di Masjid Ji’rona.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *