ROKAN HULU (TN) – Ditengah meningkatnya harga sawit beberapa bulan terakhir khususnya di Kabupaten Rokan Hulu, aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) marak terjadi di kebun milik perusahaan swasta maupun kebun petani sawit. Aksi pencurian buah tersebut dampak dari kesenjangan ekonomi dimasa pandemi Covid-19 yang menyebabkan tingginya tingkat kriminalitas.
Guna mengantisipasi maraknya pencurian buah, PT. Sawit Asahan Indah (PT. SAI) bersama Pemerintah Desa Lubuk Bendahara Timur (Lubertim), Kecamatan Rokan IV Koto sepakat membangun sebuah kanal (parit gajah, red) untuk mengantisipasi aksi pencurian buah di perbatasan kebun milik PT. SAI dengan kebun petani sawit.
Community Development Officer (CDO), PT. SAI, Ilka Iskandar mengatakan akhir-akhir ini marak terjadi pencurian buah di kebun perusahaan dan masyarakat sekitar hingga mengakibatkan kerugian setiap masa panen.
” Iya benar, beberapa bulan terakhir marak terjadi pencurian buah di lokasi kebun perusahaan dan milik masyarakat ,” ujar Ilka, Selasa (21/9/2021).
Lebih lanjut Ilka menjelaskan, untuk menekan aksi pencurian buah, maka management PT. SAI bersama Pemerintah Desa Lubuk Bendahara Timur sepakat memutus jalan yang dicurigai menjadi akses pencuri buah melancarkan aksinya dengan membangun sebuah kanal di perbatasan kebun perusahaan serta membuat akses jalan baru bagi masyarakat.
” Meski akses jalan sudah diputus dengan bangunan kanal, kami juga sudah membangun jalan baru sebagai penghubung jalur antara PT. SAI dengan Desa Lubertim ,” jelasnya.
Ilka juga menambahkan, semoga dengan adanya bangunan kanal aksi pencurian buah tidak terjadi lagi, baik di kebun perusahaan maupun milik masyarakat sekitar serta dapat memanfaatkan bangunan jalan baru yang lebih aman.
Sementara itu, Kepala Desa Lubertim, Fahri saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya tidak diangkat dan belum memberikan tanggapan perihal pembangunan kanal dan pembuatan akses jalan baru tersebut.(Pr/fit)