Dumai  

Pemko Gesa Proyek Air Bersih


DUMAI —Proses pelaksanaan proyek air bersih terus digesa oleh Pemko Dumai, berbagai upaya dan penelitian terus dilaksanakan. Pada  akhirnya Direktur PDAM PT. Tirta Dumai Bersemai dengan Direktur PT Dumai Tirta Persada, meneken perjanjian kerja sama pengelolahan proyek air bersih di Hotel  Grand Dhika, Jakarta, Senin (15/4).
Dalam kata sambutannya, Walikota Dumai, H Zulkifli As mengatakan, dengan adanya kerjasama ini diharapkan akan bisa  meningkatkan pelayanan air minum masyarakat di Kota Dumai karena pelayanan air minum merupakan hal yang sudah lama didambakan oleh masyarakat Kota Dumai. “Karena kondisi air tanah didaerah Dumai yang sebagian besar tidak layak untuk dikonsumsi,” sebutnya didepan para tamu undangan.
Sehingga dengan adanya Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ini, ujarnya, masyarakat Kota Dumai segera akan mendapatkan hak asasinya atas akses terhadap air minum. Karena saat ini pelayanan air minum melalui PDAM di Kota Dumai sangat rendah tidak sampai 1%. “Hasil dari audit kinerja BPKP terhadap PDAM Kota Dumai juga dalam kondisi kurang baik,” ujar Wako.
Dengan kondisi IPA yang tidak optimal jaringan transmisinya dan jaringan distribusi eksisting mengalami tingkat kebocoran tinggi sehingga PDAM tidak dapat meningkatkan pelayanan dan mengalami kerugian dalam pengoperasian.
Untuk itu Pemko Dumai mencoba pembangunan SPAM dengan pola KPBU, agar kebutuhan yang sangat tinggi dapat  terlayani, selain kebutuhan domestik yang besar  kebutuhan non domestik (industri dan niaga) juga sangat besar karena  di Kota Dumai terdapat dua kawasan industri dan satu kawasan Pelabuhan Pelindo.
Pelaksanaan KPBU SPAM Kota Dumai diharapkan mampu memenuhi pelayanan sebesar 35% (sesuai dengan rencana penyerapan di Dokumen FS) dari perkiraan jumlah penduduk Kota Dumai di tahun 2023 pada wilayah pelayanan KPBU.
Besaran tarif dari kerjasama ini adalah Rp. 5.535,-,/M3, harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain dikarena kualitas air  baku Sungai Mesjid yang kurang bagus yaitu dengan rendahnya PH, sekitar 3-4 dan dengan warna sangat tinggi  dan fluktuatif antara 100 sd 1200 Pt Co.
Harga ini sebenarnya lebih rendah dari harga produksi PDAM saat itu  mencapai Rp 7.000 – 8.000 /M3. PDAM akan tetap mampu membeli air curah dari badan usaha tersebut  karena mengingat saat ini tarif dasar dari PDAM saat ini adalah Rp 8000.
Untuk itu, beliau mengucapkan terimakasih kepada konsorsium PT. Adhi Karya dan PT. Adarodengan, karena dengan perhitungan yang jeli telah berani berinvestasi dengan melihat potensi yang ada dan mau bekerjasama dengan PDAM Tirta Dumai Bersemai.
Ketua Panitia Pengadaan KPBU sekaligus merangkap Seketaris Tim KPBU SPAM Kota Dumai, Riau Satrya Alamsyah mengatakan. ”Nantinya Sumber air baku yang dikelola berasal dari air Sungai Mesjid karena kandungan tingkat pH rendah yaitu pH 5,8 ,” sebutnya kepada infopublik.dumaikota.go.id melalui hp seluler .
Pelaksanaan KPBU SPAM Kota Dumai, lanjut Riau, diharapkan mampu memenuhi pelayanan sebesar 35%, sesuai dengan rencana penyerapan di Dokumen FS, dari perkiraan jumlah penduduk Kota Dumai di tahun 2023 pada wilayah pelayanan KPBU. “Sedangkan rencana target pelayanan air minum keseluruhan Kota Dumai pada tahun 2023 yaitu akan dituntaskan sebesar 50%,” katanya mengakhiri.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Deputi  Bappenas Bidang Pengembangan Regional, Deputi Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana, Staf Ahli Mentri PUPR Bidang Investasi, Staf Ahli Mentri PUPR Bidang Investasi, Ketua BPPSPAM, PJ. Sekda Kota Dumai, H Hamdan Kamal dan utusan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Dumai. (adl/adhl/Diskominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *