Selama dirinya menjabat telah banyak mengucurkan dana dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat ke daerah pemilihannya seperti di Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti untuk masyarakat melalui program pemerintah daerah yang sudah berjalan beberapa tahun.
Peluncuran dana dari Pusat dan Provinsi yang diperjuangkan ini bukanlah sumber dari APBD, seperti bantuan dari provinsi yang salah satunya di Dumai adalah pembangunan gedung rawat inap RSUD dan alat-alat medis nilainya mencapai milyaran rupiah. Selain Kota Dumai bantuan dana RSUD juga di perjuangkan untuk kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti.
” Kita tidak lagi susah payah pergi berobat jauh luar daerah karena alat medis kita sudah ada dan anggaran ini semua tak terlepas dari pengawasan serta perhatian dari DPRD Provinsi. Jika saya dipilih lagi dan masyarakat memberikan amanah kepada saya, ini akan terus saya perjuangkan. Meskipun APBD Dumai kecil kita akan carikan sumber pendapatan yang lain, “sebut Sunaryo beberapa hari yang lalu kepada sejumlah media.
Dia mengatakan, setiap kabupaten dan kota dana tersebut akan di salurkan dari Provinsi melalui program pemerintah daerahnya masing- masing. Karena dirinya memantau sejumlah daerah sangat membutuhkan bantuan ini. Seperti masyarakat di daerah terpencil yang jauh dari kota, mereka sangat membutuhkan akses jalan dan sarana atau prasarana yang mungkin APBD nya belum mampu.
” Karena itulah misi saya untuk bersama berjuang dan perlunya dukungan masyarakat semua. Dan saat ini saya diminta lagi untuk mencalonkan sebagai caleg DPRD Provinsi Riau dengan nomor urut 1. Saya akan upayakan mendapatkan anggaran untuk daerah guna keperluan masyarakat banyak,” ungkap mantan Wakil Walikota Dumai ini.
Daerah-daerah yang mengusung dr. Sunaryo ini adalah Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti atau Dapil Riau 5. Pada periode 2014 yang lalu dukungan luar biasa yang mengantarkannya ke Provinsi Riau adalah suara dari kota Dumai. Selain itu Bengkalis dan Meranti. Sunaryo juga punya target memperoleh kursi keterwakilan terbanyak di Provinsi Riau.
” APBD Dumai sangat kecil, jadi tak bisa berbuat, maka kita butuh peran dari Provinsi dan Pemerintah Pusat. Kita cari sumber pendapatan yang lain misalnya sektor kelautan dan pariwisata. Kita perlu dukungan politik agar jalannya lebih mudah dan cepat ,” ujarnya.
Sunaryo juga membantu realisasi anggaran pembangunan gedung olahraga di jalan lintas Pakning daerah Tanjung Palas dengan nilai anggaran sekitar 5 milyar. Selain itu realisasi anggaran pembagunan masjid dan rumah ibadah. Dan pada tahun ini sudah 6 masjid yang mendapat bantuan. Begitu juga jalan Dumai-Pakning dan Dumai-Duri sudah semakin bagus.
” Memang uang pemerintah tapi kalau tak di fasilitasi tak bisa dapat. Dan harus ada kekuatan politik serta canel di pusat. APBD Provinsi Riau sudah jauh berkurang, bagaimana uang yang sedikit itu bisa membangun, itulah yang perlu dicarikan solusi. Termasuk di Pemerintah Pusat juga perlu membangun kerjasama yang baik,” katanya.
Sunaryo mengatakan anggaran yang direalisasi tersebut tentunya dibagi secara proporsional, misalnya jumlah penduduk, angka kemiskinan dan lainnya.***(Tim)