DUMAI, TELESKOPNEWS – Selama sepekan terakhir, intensitas curah hujan yang membasahi Kota Dumai cukup tinggi. Terutama hujan yang mengguyur kota pelabuhan ini sejak Selasa, 26 Oktober 2021 usai Magrib kemarin hingga Rabu (27/10/2021) sekiranya pukul 08.00 WIB tadi mengakibatkan Dumai ikut terendam.
Berdasarkan pantauan teleskopnews di lapangan, tak hanya permukiman warga yang menjadi langganan banjir, perkantoran, sekolahan, rumah sakit termasuk ruas jalan raya protokol juga turut tergenang.
Mulai dari Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pangeran Diponegoro (Sukajadi), Jalan Sultan Hasanuddin (Ombak), Jalan HR Soebrantas, Jalan Datuk Laksamana, Jalan dan titik lainnya.
Diperkirakan ketinggian air mencapai 15 centimeter hingga selutut kaki manusia dewasa.
Tentu saja hal ini menghambat aktivitas sebagian masyarakat terutama pengguna jalan. Apalagi yang menggunakan kendaraan bermotor. Sebagian dari kendaraan mereka secara mendadak mesin kendaraan tak berfungsi.
Bahkan bagi sebagian warga yang rumahnya tidak pernah merasakan banjir, juga ikut turut “mencicipi” genangan air.
Hal ini dirasakan Dimas, warga Jalan Tegalega, Kelurahan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. Kepada media ini dia mengaku, jika rumahnya dikelilingi air. Ia mengibaratkan kondisinya seperti danau buatan, bahkan area rumahnya dijadikan tempat anak-anak bermain hujan sembari berendam dan mencari ikan lele.
Ketika ditanya apakah dirinya beternak lele? Dimas, pria 25 tahun ini menjawab tidak. Dirinya pun tidak mengetahui dari mana keberadaan ikan tersebut. “Tapi yang pasti ikan-ikan itu bermuculan di saat banjir saja, dan kemunculan mereka dari drainase yang ada di rumahnya,”ungkap dia panjang lebar.
Senada dikatakan Linda. Warga Jalan Cempedak, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota. Ibu beranak tiga itu mengaku jika wilayahnya merupakan lokasi langganan banjir. Bahkan curah hujan tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Rumahnya terus dihampiri air, tak hanya karena hujan saja melainkan air laut dan Sungai Dumai acap kali pasang, terutama pasang rob.
“Dalam sebulan pasti saja ada air laut naik. Bahkan ada setiap beberapa bulan sekali Dumai selalu dilanda pasang rob. Hal itu bisa berhari-hari. Jadi kalau sudah banjir betul-betul terasa lelahnya,”terangnya.
Linda mengaku jika hal ini dipicu karena drainase yang tak berfungsi dengan baik, banyak tumpukan sampah yang menyelimuti drainase sehingga mengakibatkan banjir jadi lambat surut.
Kondisi akan lebih diperparah jika curah hujan tak kunjung berhenti, bisa dipastikan ketinggian air akan semakin tinggi.
“Jadi air hujan yang turun tidak tertampung langsung meluap mengakibatkan banjir,”ungkapnya demikian.
Khusus bagi ruas jalan yang tergenang, ternyata mendapatkan perhatian khusus dari pihak Polres Dumai melalui Satlantas Polres Dumai.
Petugas Satlantas tetap berjibaku dalam mengatur lalu lintas selama banjir melanda Kota Dumai. Hal itu yang dilakukan sang Kasatlantas Polres Dumai, AKP Akira Ceria. Sembari memakai seragam lengkap dengan mantel melekat serta bersepatukan boot karet di tubuhnya ikut membantu pengendara motor yang terjebak di kawasan banjir.
Mantan Kapolsek Bukit Kapur itu juga turut serta menggendong seorang bocah perempuan yang hendak menyeberang jalan. Aksi positifnya ini sempat dibagikan akun media sosial Facebook milik Polres Dumai.
Wanita berpangkat Ajun Komisaris Polisi ini pun tak lupa mengimbau kepada pengguna jalan khususnya roda dua maupun roda empat, agar lebih meningkatkan kewaspadaan di saat musim hujan.
“Sebab ruas jalan menjadi licin dan banjir rawan kecelakaan serta dapat merusak mesin kendaraan,”sebutnya singkat.
Sedangkan Kapolres Dumai, AKBP Mohammad Kholid kepada wartawan menjelaskan pengaturan lalu lintas harus dilaksanakan setiap hari meskipun hujan badai sekalipun.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencegah kemacetan, sekaligus membantu melancarkan arus lalu lintas bagi masyarakat pengguna jalan yang akan beraktivitas.
“Apalagi di musim penghunjan seperti saat ini. Kita tempatkan personel kita di lokasi-lokasi banjir, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan,”tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Dumai, Wan Rieko Candra mengatakan jika pihaknya melakukan normalisasi di sejumlah area drainase yang ketinggian air mencapai lutut manusia dewasa seperti di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Dumai Timur dan Jalan Cempedak.
Tampak ia bersama petugas lainnya mulai melakukan pembersihan parit sejak pukul 08.00 WIB hingga siang tadi.
Dengan normalisasi itu, diakuinya air perlahan-lahan semakin surut. Menurut dia kegiatan ini bentuk kepedulian Dinas PUPR kepada masyarakat. “Kita juga tidak ingin warga resah dengan kondisi banjir saat ini, makanya kita bergerak cepat,”tutup dia.
Laporan : Tim