Fhoto bersama HMI dengan Pemerintah dan perwakilan PT. Pertamina usai sharing di DLH. |
Dumai – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kota Dumai tunjukan keseriusan terkait dugaan penumpukan limbah B3 di areal 10 serta pembantaian hutan manggrove oleh PT. Pertamina (Persero) RU II Dumai.
Dikarenakan keterbatasan ruang untuk menindak lanjuti pemberitaan di berbagai media dan para saksi yang ada terkait hal tersebut, para mahasiswa ini meminta dengan tegas kepada Pemerintah Kota Dumai untuk membentuk tim khusus guna melakukan Investigasi persoalan tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Iwan Setiawan selaku Kordinator Lapangan (korlap) terkait pergerakan tersebut.
” Kita meminta pihak pemerintah agar membentuk tim khusus melakukan investigasi terkait dugaan penumpukan limbah B3 serta pembantaian hutan mangrove sebagai tanaman yang dilindungi,” ujar Iwan pada sorotlensa.com rabu 21/08/2019.
Ditambahkan Iwan, permintaan ini dilakukan lantaran Pertamina sempat menahan mereka masuk areal Kilang guna melihat langsung lokasi dugaan penumpukan limbah yang dimaksud.
” Sebelumnya pihak Pertamina RU II sempat menolak kita untuk masuk kelokasi dugaan penumpukan limbah tersebut, hal inilah yang menjadi dasar kita meminta pemerintah membentuk tim khusus,” tambahnya.
Suasana sharing HMI, PT. Pertamina dan Pemrintah di kantor DLH |
Andi Qadri bersama rekan-rekan juga mendesak agar DLH dan pihak Kepolisian mengumpulkan bukti-bukti dari para saksi terkait hal ini, HMI sebelumnya juga sudah melakukan sharing antara pihak PT. Pertamina dan Dinas Lingkungan Hidup agar mengetahui langkah apa yang harus mereka lakukan kedepannya, Andi mengatakan bahwa HMI akan mengawal persoalan ini sampai selesai.